Virtual Kopdar Komunitas di Tengah Pandemi Covid-19 by Kemenparekraf 2020

COMMUNITYpluz.com (CP) – Suasana penuh kehangatan dan semangat berkreativitas antar komunitas mewarnai acara “Virtual Kopdar Komunitas” yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada beberapa minggu yang lalu..

Berlangsung 120 menit, tiga komunitas yang berasal dari Jakarta, Kutai Kartanegara, dan Parapat di Danau Toba secara bergantian menghadirkan kreasi mereka. Memenuhi ruang dengan penuh tawa, canda, dan di saat bersamaan bangga akan kekayaan seni dan budaya Indonesia.

Ketiga komunitas itu adalah Komunitas Oi di Kutai Kartanegara, Komunitas Regu Kerja Didi Petet (RKDP) di Jakarta, dan Komunitas Pondok Kreatif Parapat di Danau Toba.

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf Agustini Rahayu saat membuka acara “Virtual Kopdar Komunitas” mengatakan, kegiatan ini menjadi ruang kreatif bagi anggota komunitas dan menjadi ruang menebar semangat untuk masyarakat pada umumnya ditengah pandemi.

Aktivitas semacam ini sekaligus menggali kekuatan seni dan budaya Tanah Air sebagai daya tarik pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Komunitas merupakan bagian penting dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif. Karena itu penting untuk kita dapat terus saling mendukung terutama di masa-masa sulit pandemi Covid-19 seperti sekarang ini,” kata Agustini Rahayu.

“Virtual Kopdar Komunitas” dibuka dengan apik oleh penampilan dari RKDP yang memvisualkan lagu “Wajah Rinduku” dan “Sejenak Untuk Peduli” dalam seni pantomim. Di sesi kedua, RKDP menghadirkan suguhan yang lebih menarik dengan memparodikan sejumlah adegan dalam film-film kenamaan. Mulai dari Warkop DKI, Dilan, Si Doel Anak Sekolahan, dan lainnya.

Sementara itu, Komunitas Oi dalam tiga sesi keseluruhan acara membawakan lagu-lagu milik Iwan Fals. Mulai dari “Wakil Rakyat”, “Bongkar” juga “Bento”.

Menariknya penampilan dari komunitas itu selalu diiringi dengan magisnya bunyi dari alat musik khas Dayak, Sape’ Dayak.

Tak kalah menarik adalah suguhan dari Komunitas Pondok Kreatif Parapat yang memainkan lagu-lagu dengan iringan khas musik Batak. Latar belakang Danau Toba benar-benar menjadikan penampilan mereka sangat indah dilihat.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, Djoko Waluyo menambahkan, beragam penampilan yang disajikan para komunitas dalam acara tersebut merupakan sebagian kecil dari kekayaan khazanah seni dan budaya tanah air yang begitu besar.

“Tidak ada kekuatan sedahsyat kolaborasi. Bersama kita akan bisa terus menggali potensi yang kita miliki di masing-masing daerah,” kata Djoko Waluyo.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*